BERITA
Program Lisdes PLN: 780 Ribu Rumah Tangga Menuju Terang di Lima Tahun ke Depan


Jakarta | mantiknews.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmennya dalam mempercepat program elektrifikasi nasional. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa program Listrik Desa (Lisdes) yang dijalankan oleh PT PLN (Persero) menargetkan penyambungan listrik ke 780 ribu rumah tangga dalam lima tahun ke depan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Menteri Bahlil mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan pemerataan akses energi hingga ke pelosok negeri, termasuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Listrik bukan hanya soal penerangan, tapi juga tentang keadilan sosial dan peluang ekonomi. Kita tidak ingin ada satu pun warga negara Indonesia yang masih hidup dalam gelap,” ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, program Lisdes ini akan difokuskan pada daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau jaringan listrik, termasuk sebagian wilayah Papua, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi. Pemerintah akan mengalokasikan anggaran khusus dalam APBN serta menggandeng swasta untuk mendukung pendanaan dan infrastruktur.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa program ini bukan hanya bertujuan memasang sambungan listrik, tetapi juga mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai bagian dari transisi energi nasional.
“Kami mendorong PLN untuk mengedepankan penggunaan pembangkit berbasis energi terbarukan, seperti tenaga surya dan mikrohidro, agar sejalan dengan target net zero emission tahun 2060,” tegasnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut, menambahkan bahwa PLN telah menyusun roadmap detail untuk pelaksanaan program ini, termasuk pendataan rumah tangga sasaran, pembangunan infrastruktur, serta pelatihan teknisi lokal.
Dengan realisasi program Lisdes ini, diharapkan tingkat elektrifikasi nasional dapat meningkat dari 99,6 persen saat ini menjadi hampir 100 persen dalam lima tahun mendatang.
