Jakarta | mantiknews.com – Kabar baru muncul penundaan pengangkatan CPNS 2024 tidak hanya menjadi kabar buruk bagi para calon abdi negara yang menantikan pekerjaan, tetapi juga menjadi pukulan bagi perekonomian karena menimbulkan kerugian.
Hal ini juga mendapat respon dari pihak masyarakat yang terkait hingga beredar di media sosial adanya rencana aksi demonstrasi terkait penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK di DPR RI, KemenPAN-RB, dan Istana Negara pada hari ini, Senin (10/3/2025).
Disisi lain Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara kabar penundaan pengangkatan CPNS 2024 juga tidak hanya menjadi kabar buruk bagi pendemo nantinya tapi juga para calon abdi negara yang menantikan pekerjaan, itu akan menjadi pukulan bagi perekonomian karena menimbulkan kerugian.
Celios memperkirakan bahwa penundaan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS dari Maret 2025 hingga Oktober 2025 bisa mencapai lebih dari Rp6,76 triliun.
Ia menjabarkan asal muasal angka itu, yakni dengan asumsi rata-rata gaji pokok aparatur sipil negara (ASN) senilai Rp3,2 juta (masa kerja 0—3 tahun). Setelah itu, diambil 80% gaji pokok, dikurangi pajak, lalu ditambah tunjangan, sehingga asumsinya menjadi Rp3 juta per bulan per orang.
“Kalau ada 9 bulan penundaan pengangkatan CPNS ya artinya ada potensi pendapatan per orang ASN yang hilang sebesar Rp27 juta. Sementara ada 250.407 formasi yang dibutuhkan baik di pusat dan daerah. Dari sisi total pendapatan ASN yang berpotensi hilang akibat penundaan pengangkatan sebesar Rp6,76 triliun,” ujar Bhima, dikutip pada Senin (10/3/2025).