BERITA
Aksi Anarkistis Dinilai Terselubung, Veritas Institut Minta Aparat Bertindak Tegas


Jakarta | MantikNews.com – Direktur Eksekutif Veritas Institut, Aldi Tahir, menegaskan bahwa aksi anarkistis yang terjadi pada akhir Agustus 2025 tidak bisa lagi dipandang sebagai unjuk rasa biasa. Menurutnya, pola pergerakan massa yang menyerang aparat, merusak fasilitas publik, hingga menyerukan pemakzulan Presiden, jelas mengandung unsur makar sebagaimana diatur dalam Pasal 107 dan 108 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
“Kalau kita bandingkan dengan preseden internasional, polanya mirip dengan yang terjadi di Thailand pada 2014. Saat itu, aksi massa yang awalnya mengatasnamakan demokratisasi berakhir pada kudeta militer. Di sini pun, anarkisme digunakan sebagai pintu masuk untuk menghancurkan legitimasi pemerintah,” ujar Aldi saat ditemui, Minggu (7/9).
Aldi menilai, fakta di lapangan menunjukkan adanya konsolidasi sistematis disertai penggunaan narasi propaganda untuk membangun opini bahwa pemerintahan saat ini tidak sah. Ia menyoroti sejumlah insiden penjarahan serta perusakan rumah pejabat publik di berbagai daerah yang ironisnya tidak disertai pengamanan aparat secara memadai.
“Ada hal yang janggal dan patut dipertanyakan: mengapa fasilitas negara dan rumah pejabat bisa begitu leluasa diserang? Indikasinya, ada kesengajaan agar publik menilai negara tidak berdaya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Aldi menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah pemimpin sah hasil pilihan rakyat yang saat ini tengah menjalankan mandat untuk memperkuat pertahanan dan menjaga stabilitas nasional.
“Ketika simbol-simbol non-konstitusional dikibarkan dan seruan pemakzulan diteriakkan di jalanan tanpa dasar hukum, itu jelas pengingkaran terhadap demokrasi. Presiden Prabowo telah menegaskan, bangsa ini hanya bisa maju bila persatuan dijaga dan perbedaan disalurkan melalui mekanisme konstitusi, bukan melalui anarki. Jadi, tindakan brutal itu sesungguhnya bukan kritik, melainkan upaya makar,” ujarnya.
Aldi juga menekankan pentingnya aparat penegak hukum bertindak cepat, tegas, dan terukur dalam mengusut aktor intelektual di balik kerusuhan. Menurutnya, Presiden Prabowo sudah memberikan arahan jelas agar keamanan negara dijaga tanpa kompromi, sekaligus memastikan hak rakyat untuk hidup aman tidak diganggu oleh aksi destruktif.
“Negara ini berdiri di atas pengorbanan para pejuang. Presiden Prabowo adalah simbol kontinuitas perjuangan itu. Maka setiap upaya makar merupakan bentuk pengkhianatan terhadap sejarah bangsa. Demokrasi bukan untuk dijadikan dalih menghancurkan negara, tetapi untuk memperkuat kedaulatan,” pungkas Aldi.
