HSI Sebut Ketegangan Politik Nasional Sarat Indikasi Intervensi Asing - Berita Fakta dan Benar
Connect with us

BERITA

HSI Sebut Ketegangan Politik Nasional Sarat Indikasi Intervensi Asing

Published

on

Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto. Foto:Ist/Hm
Example 300x300

Jakarta | MantikNews.com – Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto, menilai memanasnya suhu politik dalam negeri belakangan ini tidak sepenuhnya lahir dari faktor internal. Menurutnya, terdapat indikasi kuat adanya campur tangan pihak asing yang secara sistematis berupaya mengganggu stabilitas dan melemahkan konsolidasi bangsa Indonesia.

“Jika dianalisis dalam kerangka geopolitik, dinamika politik yang memanas saat ini menunjukkan pola orkestrasi yang tidak sederhana. Pergerakan massa yang cepat, pemanfaatan isu sensitif yang dipelintir, hingga masifnya agitasi di media sosial, memberi sinyal adanya skenario yang lebih besar. Pola ini konsisten dengan strategi pihak asing yang sejak lama tidak menginginkan Indonesia tampil sebagai negara damai dan maju,” ujar Rasminto dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Ia menjelaskan, salah satu tanda adanya peran eksternal terlihat dari keseragaman narasi yang tersebar di berbagai kanal digital, meski tidak selaras dengan kondisi nyata di lapangan. Misalnya, isu-isu ekonomi dan kebijakan negara kerap dipotong serta dibingkai secara provokatif sehingga memicu keresahan di tengah masyarakat.

“Provokasi semacam itu tidak lahir secara alami. Ada pola produksi isu yang rapi, terencana, dan didukung jejaring penyebar narasi masif. Inilah yang saya sebut sebagai bagian dari grand design asing untuk mengalihkan fokus dan melemahkan bangsa kita,” tegasnya.

Rasminto menambahkan, intervensi tersebut kini dilakukan melalui strategi non-konvensional. Bukan lagi berbentuk serangan militer, melainkan perang informasi, infiltrasi ide, serta manipulasi emosi publik. Menurutnya, cara ini lebih berbahaya karena mampu menciptakan instabilitas tanpa harus melibatkan kekerasan langsung dari luar negeri.

“Yang kita hadapi sekarang adalah kolonialisme gaya baru. Bukan lagi pendudukan wilayah, melainkan pendudukan pikiran dan kesadaran masyarakat. Jika kita lengah, agenda mereka bisa menjebak kita dalam konflik yang melemahkan,” katanya.

Dalam konteks itu, Rasminto menekankan pentingnya memperkuat daya tahan sosial. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah serius membangun fondasi kemandirian nasional, sehingga masyarakat harus berperan aktif menjaga persatuan.

“Presiden sedang bekerja keras membawa bangsa ini maju. Maka kewajiban kita sebagai warga negara adalah memastikan ruang publik tetap sehat, tidak mudah terprovokasi, dan selalu berpijak pada kepentingan nasional. Hanya dengan cara itu kita bisa menghadapi intervensi asing tanpa kehilangan arah sebagai bangsa,” pungkasnya.

Example 300x300