BERITA
Idrus Marham: Program Makan Bergizi Gratis Perlu Dibenahi, Bukan Dihentikan
Jakarta | MantikNews.com — Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak seharusnya dihentikan meskipun sempat diwarnai kasus keracunan massal di sejumlah daerah. Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah pembenahan menyeluruh pada tata kelola, bukan menutup peluang besar dari program strategis tersebut.
“Persoalan bukan pada gagasannya, tetapi pada pelaksanaannya. Kalau misalkan ada keracunan, yang harus ditanyakan adalah kenapa bisa terjadi, bagaimana pengelolaannya, bagaimana pengawasannya, dan bagaimana penyediaan gizinya,” ujar Idrus dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Idrus menekankan perlunya tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang sengaja “bermain-main” dalam pelaksanaan program, agar legitimasi MBG tidak tercoreng. Ia menilai evaluasi mendalam harus dilakukan, mencakup aspek pengelolaan, pengawasan, hingga regulasi pendukung, supaya program benar-benar efektif, produktif, dan mampu mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Lebih jauh, Idrus melihat potensi MBG tidak hanya sebatas pemenuhan gizi anak, tetapi juga bisa menjadi instrumen pemberdayaan masyarakat. Ia mengusulkan agar program ini melibatkan UMKM, koperasi, hingga lembaga desa dalam proses pengelolaan. Dengan demikian, selain menyehatkan generasi muda, MBG juga dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan di daerah.
Menurut Idrus, ada tiga rangkaian tata laksana utama yang wajib menjadi perhatian serius pengelola program, karena ketiganya menentukan sehat tidaknya makanan yang dikonsumsi anak-anak:
- Kualitas Bahan Baku
“Hakikat makanan sehat bergizi 100 persen ada pada kualitas bahan bakunya. Setitik saja ada masalah pada bahan baku, semua gizi yang terkandung jadi tidak berarti,” tegasnya. - Proses Pengolahan
Idrus mengingatkan agar pengelolaan makanan tidak dilakukan secara serampangan hanya karena program bersifat massal. Proses memasak harus tetap mengutamakan standar kebersihan dan keamanan pangan. - Distribusi dan Pengantaran
“Bahan baku boleh bagus, pengolahan boleh sehat, tapi kalau dalam pengantaran tidak higienis, urusan bisa panjang,” ujarnya.
Idrus menambahkan, program MBG harus dipahami dari berbagai perspektif, termasuk aspek filosofis, konstitusional, hingga konsep dan target. Dari sisi dasar pemikiran hingga tujuan yang ingin dicapai, ia menilai MBG sejalan dengan amanat negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Tidak ada masalah dengan substansi programnya. Yang bermasalah adalah tata laksana di lapangan. Karena itu, perbaikan harus dilakukan secara sistematis,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, Idrus mengingatkan pentingnya memastikan keamanan pangan (food safety) dan manfaat gizi bagi penerima program. Menurutnya, jika dilaksanakan dengan benar, MBG tidak hanya menjadi program sosial, tetapi juga investasi besar bagi masa depan bangsa.