Connect with us

BERITA

Guru Besar UNJ: Prabowo Tunjukkan Komitmen Lewat Makan Bergizi Gratis

Published

on

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ), Prof. Abdul Haris Fatgehipon. (Foto:Ist)
Example 300x300

Jakarta | MantikNews.com — Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ), Prof. Abdul Haris Fatgehipon, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis sekaligus wujud nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Menurutnya, MBG bukan sekadar program bantuan sosial, melainkan investasi jangka panjang negara dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045. Karena itu, ia menyerukan agar masyarakat tidak terjebak dalam isu-isu sesaat yang dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap program yang bernilai strategis tersebut.

“Program MBG memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan makanan bergizi dan sehat setiap hari. Ini adalah fondasi pembangunan bangsa. Jadi, bukan saatnya mencari-cari kesalahan, tapi bagaimana kita memperkuat dan mengawalnya bersama,” ujar Prof. Haris kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Prof. Haris menegaskan, bila ada kendala teknis seperti kasus keracunan yang muncul di beberapa daerah, hal itu harus dipandang sebagai bahan evaluasi, bukan alasan untuk menggembosi semangat pelaksanaan program.

“Kalau ada insiden seperti keracunan, tentu harus diusut dan diperbaiki. Tapi bukan berarti programnya dihentikan. Justru itu sinyal bahwa sistemnya harus diperkuat, bukan dibubarkan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan lintas sektor, mulai dari ahli gizi, akademisi, lembaga pengawasan pangan, tenaga kesehatan, hingga masyarakat lokal agar tata kelola MBG dapat berjalan sesuai standar keamanan pangan nasional.

“Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Pelibatan tenaga profesional akan memastikan dapur pengolahan dan distribusi makanan memenuhi standar keamanan pangan dan higienitas,” imbuhnya.

Guru besar asal Maluku ini juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran dalam penyaluran MBG. Ia menyebut anak-anak di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) harus menjadi prioritas utama penerima manfaat program ini, mengingat tingkat kerentanan gizi mereka masih tinggi.

“Anak-anak di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal justru paling membutuhkan program seperti MBG. Mereka sering kesulitan akses terhadap makanan bergizi. Kehadiran program ini adalah harapan nyata bagi mereka untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan kekurangan gizi,” jelasnya.

Prof. Haris turut mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo Subianto yang langsung memanggil jajaran menteri terkait dan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola baru MBG usai munculnya beberapa kasus teknis di lapangan.

“Tindakan cepat Presiden Prabowo menunjukkan keseriusan dan komitmen beliau terhadap program ini. Pemerintah jelas tidak menutup mata, melainkan langsung memperbaiki sistem agar lebih transparan, akuntabel, dan aman bagi masyarakat,” kata Prof. Haris.

Ia juga menilai pendekatan Presiden yang menekankan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga pendidikan merupakan langkah visioner. Dengan cara itu, MBG tidak hanya menjadi proyek pangan, tetapi juga gerakan nasional untuk membangun karakter anak Indonesia sejak dini melalui pola makan sehat dan bergizi.

Lebih jauh, Prof. Haris mengingatkan agar program MBG tidak dijadikan alat politik oleh pihak-pihak tertentu. Ia menegaskan bahwa MBG adalah program pro-rakyat yang murni ditujukan untuk kepentingan bangsa, bukan kepentingan kelompok.

“Jangan sampai program MBG dipelintir atau dipolitisasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini bukan proyek politik, tapi program kemanusiaan. Dan jangan ada penyelewengan anggaran di dalamnya. Kita semua berkewajiban menjaga integritasnya,” tegasnya.

Sebagai akademisi, Prof. Haris juga berharap MBG dapat menjadi model kolaboratif antara negara, akademisi, dan masyarakat sipil untuk memastikan keberlanjutan program. Menurutnya, bila dijalankan dengan baik dan penuh pengawasan publik, MBG akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.

“Ini langkah besar untuk masa depan anak-anak Indonesia. Jika dijalankan secara profesional dan konsisten, MBG akan menjadi tonggak sejarah dalam perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya. (Dix)

Example 300x300
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *