Connect with us

BERITA

Kemkomdigi Luncurkan Kampung Internet 2025, Perluas Akses Digital hingga Desa

Published

on

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid meresmikan internet masuk kampung didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo, perwakilan industri telekomunikasi. (Foto:Humas/Mtk)

Deli Serdang | MantikNews.com — Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) resmi meluncurkan Program Kampung Internet 2025 sebagai terobosan untuk memperluas akses internet hingga ke pelosok desa. Program ini ditargetkan mencakup 1.194 titik penerima manfaat di lima provinsi, dengan peresmian perdana berlangsung di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Senin (30/9).

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa pemerataan akses internet merupakan fondasi penting dalam mewujudkan kesetaraan pembangunan nasional. Dalam tahap awal, sebanyak 307 titik akses akan dibangun di Sumatera Utara, disertai pembangunan jaringan fiber optik sepanjang 196 kilometer yang akan memperkuat infrastruktur digital di kawasan tersebut.

“Dengan Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM dapat memperluas pasar, dan layanan publik desa semakin cepat. Inilah motor penggerak kemajuan desa di era digital,” ujar Meutya.

Program Kampung Internet tak hanya bertujuan menghadirkan layanan koneksi, melainkan juga mendorong transformasi digital di tingkat desa. Pemerintah menargetkan internet menjadi katalis dalam meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas pasar bagi usaha kecil, hingga memperkuat pelayanan administrasi publik berbasis teknologi.

Selain Sumatera Utara, titik Kampung Internet pada tahun 2025 juga akan dibangun di Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, Jawa Barat, dan Banten. Inisiatif ini sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yakni mendorong penetrasi broadband rumah tangga hingga 50 persen, perluasan jaringan fiber optik di 90 persen kecamatan, serta peningkatan kecepatan layanan internet hingga 100 Mbps pada 2029.

“Saat ini baru 21 persen rumah tangga Indonesia yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih sangat besar. Kampung Internet adalah salah satu langkah strategis untuk mengejar target tersebut,” tambah Meutya.

Dalam peresmian perdana ini, Kemkomdigi juga menyerahkan bantuan alat laboratorium fiber optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk pelatihan guru dan siswa, agar generasi muda siap menjadi tenaga terampil di bidang jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi.

“Kita tidak hanya membangun jaringan, tapi juga menyiapkan SDM agar bisa mengelola dan memanfaatkannya. Internet harus menjadi pintu peluang, bukan sekadar konsumsi,” kata Meutya menegaskan.

Program Kampung Internet merupakan hasil kolaborasi antara Kemkomdigi, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), pemerintah daerah, industri telekomunikasi, serta dukungan masyarakat. Meutya menekankan, keberhasilan pembangunan infrastruktur digital hanya mungkin terwujud jika seluruh pemangku kepentingan berjalan beriringan.

“Untuk membangun konektivitas kita tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling bergandengan tangan,” ujarnya.

Acara peluncuran di Deli Serdang turut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo, jajaran pemerintah daerah, perwakilan industri telekomunikasi, serta masyarakat Desa Kramat Gajah yang menyambut gembira hadirnya layanan internet cepat di wilayah mereka.

Dengan hadirnya Kampung Internet 2025, pemerintah menegaskan komitmennya menjadikan digitalisasi sebagai pilar pembangunan nasional, sekaligus membuka ruang lebih luas bagi desa-desa di Indonesia untuk ikut bergerak maju dalam arus ekonomi dan teknologi global.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version