Connect with us

BERITA

APBN Triwulan III 2025 Tetap Adaptif dan Kredibel, Defisit Terkendali di 1,56% PDB

Published

on

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers APBN KiTa, di Jakarta, Selasa (14/10). (Foto:Kemenkeu_Foto Biro KLI)
Example 300x300

Jakarta | MantikNews.com — Pemerintah memastikan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir triwulan III tahun 2025 tetap terjaga di jalur yang sehat, adaptif, dan kredibel. Defisit anggaran tercatat sebesar Rp371,5 triliun atau 1,56 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) — jauh di bawah outlook tahun penuh yang dipatok sebesar 2,78 persen PDB.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa APBN masih menjadi instrumen utama pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

“Kinerja APBN menunjukkan keseimbangan yang baik antara dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan upaya menjaga kesinambungan fiskal jangka menengah. Ini bukti bahwa kebijakan fiskal Indonesia tetap kredibel,” ujar Purbaya dalam Konferensi Pers APBN KiTa, di Jakarta, Selasa (14/10).

Konferensi Pers APBN KiTa, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, di Jakarta, Selasa (14/10). (Foto:Kemenkeu_Foto Biro KLI)

Selain defisit yang terkendali, Keseimbangan Primer tercatat surplus Rp18 triliun, menandakan pengelolaan pembiayaan pemerintah semakin efisien dan terkendali.

Hingga akhir September 2025, Pendapatan Negara mencapai Rp1.863,3 triliun, atau 65,0 persen dari outlook yang ditetapkan dalam APBN. Walau capaian ini sudah melewati separuh target tahunan, secara nominal terjadi sedikit penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Menkeu Purbaya menjelaskan, tekanan terbesar datang dari penurunan harga komoditas global, terutama batu bara, minyak, dan kelapa sawit, yang berpengaruh terhadap penerimaan pajak sektor energi dan pertambangan.

“Koreksi harga komoditas memang menahan laju pertumbuhan penerimaan PPh migas dan PPN dalam negeri. Namun demikian, sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa tetap menunjukkan ketahanan dan menjadi penopang utama penerimaan pajak tahun ini,” jelasnya.

Sementara itu, penerimaan bea dan cukai masih terjaga stabil berkat peningkatan aktivitas industri konsumsi dan optimalisasi pengawasan di lapangan. Pemerintah juga terus memperkuat reformasi perpajakan melalui digitalisasi sistem, peningkatan kepatuhan wajib pajak, serta perluasan basis pajak di sektor ekonomi digital dan UMKM.

Dari sisi pengeluaran, Belanja Negara tercatat Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari outlook tahun 2025. Realisasi belanja pemerintah pusat tumbuh moderat, sedangkan Transfer ke Daerah telah mencapai Rp648,4 triliun atau 74,6 persen dari pagu.

“Belanja negara diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan mendukung program sosial yang inklusif,” ungkap Menkeu.

Beberapa program prioritas yang menjadi fokus pemerintah antara lain subsidi energi tepat sasaran, program perlindungan sosial (bansos) untuk menjaga daya beli masyarakat berpendapatan rendah, serta belanja modal infrastruktur untuk mendorong pemerataan pembangunan di daerah.

Pemerintah juga mulai mengoptimalkan pembiayaan inovatif seperti blended finance dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), guna memperkuat kapasitas fiskal di tengah kebutuhan pembangunan yang meningkat.

Menkeu menegaskan, performa positif APBN triwulan III menjadi bukti kemampuan fiskal Indonesia beradaptasi terhadap perubahan global. Pemerintah tetap berhati-hati menjaga defisit agar berada dalam koridor aman di bawah batas 3 persen PDB, sembari memperkuat strategi pembiayaan yang sehat.

“APBN 2025 dirancang untuk tetap lincah menghadapi gejolak eksternal, baik dari sisi geopolitik, harga energi, maupun perubahan suku bunga global. Tujuannya jelas: menjaga stabilitas, melindungi masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” pungkasnya.

Dengan kinerja yang solid hingga kuartal ketiga, APBN 2025 diproyeksikan akan tetap menjadi jangkar utama ekonomi nasional, menjaga optimisme dan keberlanjutan pembangunan di tengah dinamika perekonomian global.

Example 300x300
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *