Connect with us

BERITA

Kadin dan Pemerintah Luncurkan KUR Perumahan Rp130 Triliun, Dorong Pertumbuhan Industri Properti Nasional

Published

on

Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin Indonesia) juga Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia periode 2024-2029 Anindya Novyan Bakrie, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM yang juga CEO Danantara, Rosan Roeslani. (Foto: Ist)
Example 300x300

Jakarta | mantiknews.com — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Bank Nasional Nobu, serta berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Investasi dan Hilirisasi, dan Realestat Indonesia (REI), menggelar Simposium Gotong Royong Perumahan “Warisan Bangsa” di Jakarta, 16/09/2025.


Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mempercepat penyediaan perumahan rakyat dan memperkuat rantai pasok industri perumahan nasional.

Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029 Anindya Novyan Bakrie, berbicara dalam acara simposium ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga wadah sosialisasi skema pembiayaan terbaru sektor perumahan yang didorong pemerintah, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dengan total dana mencapai Rp130 triliun. Program ini menjadi bagian dari upaya konkret pemerintah dalam menghadirkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah serta menggerakkan sektor ekonomi riil.

Dalam acara tersebut, hadir sejumlah tokoh penting di bidang ekonomi dan investasi, antara lain Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM yang juga CEO Danantara, Rosan Roeslani, serta jajaran pimpinan perbankan dan asosiasi pengembang perumahan.
Mereka menegaskan pentingnya sinergi pemerintah, dunia usaha, dan sektor keuangan dalam memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil di sektor perumahan.

Anindya menyampaikan Skema KUR Perumahan yang diluncurkan pemerintah menjadi terobosan penting dalam mempercepat pembangunan rumah rakyat. Melalui kebijakan ini, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor konstruksi, bahan bangunan, dan properti dapat memperoleh pembiayaan dengan bunga rendah karena mendapat subsidi dari pemerintah.

“Program ini akan menggeliatkan ekonomi di sektor perumahan dan industri turunannya. Setiap satu rumah bisa menyerap 5–6 tenaga kerja. Jika pemerintah membangun tiga juta rumah, artinya ada jutaan lapangan kerja baru yang tercipta,” ungkap Anindya.

Ia mengatakan, pembangunan tiga juta rumah rakyat yang direncanakan pemerintah akan menciptakan efek domino bagi sektor ekonomi nasional. Tak hanya mendorong penyerapan tenaga kerja, tetapi juga menggerakkan lebih dari 140 vendor pendukung di setiap proyek perumahan — mulai dari produsen semen, baja, cat, hingga industri furnitur dan logistik.

“Sektor perumahan ini memiliki efek berganda yang luar biasa. Bukan hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kepemilikan rumah, tetapi juga menumbuhkan aktivitas ekonomi rakyat dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Selain itu, dua juta rumah tambahan dan proyek terkait lainnya diproyeksikan akan menambah permintaan terhadap bahan bangunan dalam negeri, yang pada gilirannya memperkuat rantai pasok nasional serta meningkatkan kapasitas industri konstruksi lokal.

Kadin Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadikan program pembiayaan perumahan sebagai salah satu “quick wins” dalam agenda kerja organisasi. Melalui sinergi dengan pemerintah dan dukungan perbankan nasional, termasuk kolaborasi strategis dengan Danantara, program ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi berbasis rakyat.

“Kami di Kadin sangat mendukung program rumah untuk rakyat ini. Kolaborasi dengan Danantara dan perbankan akan memastikan pembiayaan tersalurkan dengan tepat sasaran, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas,” tegas Anindya.

Anindya juga menilai dari sisi Kadin bahwa pembangunan rumah rakyat merupakan bentuk nyata warisan kebangsaan yang akan memberikan dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan masyarakat, sekaligus memperkuat pondasi ekonomi nasional yang inklusif dan berkeadilan.

Simposium “Warisan Bangsa” menjadi simbol semangat gotong royong antara pemerintah, dunia usaha, dan sektor keuangan dalam menciptakan solusi pembiayaan berkelanjutan di bidang perumahan. Program ini diyakini akan memperkuat komitmen bersama untuk menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia, sejalan dengan visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi rakyat.

Dengan adanya sinergi lintas sektor ini, program pembiayaan perumahan bukan hanya menjadi proyek ekonomi, tetapi juga gerakan sosial — sebuah warisan bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Example 300x300
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *