Scroll untuk baca artikel
BERITADuniaLAINNYA

Dampak serius Teknologi AI : Karya Seni Manusia Kehilangan Kreativitasnya

19
×

Dampak serius Teknologi AI : Karya Seni Manusia Kehilangan Kreativitasnya

Sebarkan artikel ini

Mantiknews.com – Awal April ini, sebuah platform X dipenuhi dengan gambar-gambar yang aneh namun familiar, mengungkapkan batas baru dalam konsumsi seni manusia oleh AI. Pengguna menemukan bahwa pembaruan terbaru dari DeepAI, photifyAI, ChatGPT memungkinkan mereka mengubah foto apa pun menjadi gambar yang tampak seperti potongan dari film Studio Ghibli.

Dalam hitungan jam, internet banjir dengan gambar-gambar aneh dan animasi diri berdasarkan foto — mulai dari peristiwa 9/11 dan pembunuhan Presiden John F. Kennedy hingga adegan ikonik Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet dalam film “Titanic,” semua diimajinasikan kembali dalam gaya khas animator Jepang, Hayao Miyazaki. Namun, ini lebih dari sekadar tren sementara; ini adalah tonggak lain dalam pengambil alihan ekspresi seni manusia oleh kecerdasan buatan AI.

Pertama, ada daya tarik melihat peristiwa sejarah serius diubah menjadi anime yang whimsical. Kemudian, muncul dorongan untuk memasukkan setiap template meme yang bisa dibayangkan ke dalam algoritma.

Pada hari Rabu (2/4), Elon Musk ikut berkomentar, fenomena ini menandakan bahwa daya tarik subkultural yang mungkin dimiliki tren ini telah memudar atau beralih.

Ada sesuatu yang sangat menyedihkan ketika estetika Miyazaki seorang seniman animasi Jepang, yang begitu mengesankan dalam “Spirited Away” atau ruh yang hilang dan film-film lainnya, menjadikan template tersebut untuk eksperimen AI massal ini.

Gaya animator berusia 84 tahun ini — hasil dari ribuan jam kreativitas karya seni manusia — telah dikerjakan secara kasar oleh teknologi yang sangat dia benci. Dalam sebuah demonstrasi pada tahun 2016 yang kembali muncul di tengah tren ini, Miyazaki menyaksikan peneliti AI menunjukkan makhluk digital grotesk yang bergerak dengan menyeret kepala di tanah. Tanggapannya tegas: “Saya merasa ini adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri.”

Ia melanjutkan: “Saya merasa seperti kita semakin mendekati akhir zaman. Kita manusia kehilangan keyakinan atau ruh seni pada diri kita sendiri.

”Sembilan tahun kemudian, kata-kata Miyazaki tampak hampir menjadi kenyataan. Apa semua tiruan Ghibli yang dihasilkan oleh AI ini jika bukan penyerahan kolektif atas kedaulatan artistik kita?

Pengguna internet modern, yang dibombardir oleh aliran konten yang tiada henti, bahkan telah mengalihkan tindakan manipulasi gambar — yang dulunya merupakan bentuk seni rakyat digital yang orisinil beralih kepada mesin. Jalan pintas malas dengan meminta filter AI untuk “membuatnya terlihat seperti Ghibli” menggantikan ungkapan kreatif yang sesungguhnya dengan hanya menekan tombol maka AI akan memprosesnya. Hilang sudah kreativitas seni manusia. Dilansir dari the washington post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *