Scroll untuk baca artikel
Example 300x300
BERITADuniaHIBURANNasionalNusantaraTeknologi

Industri Film Indonesia Tumbuh Pesat Tembus 33 Juta Penonton – Naik 41% dibanding Tahun Lalu

13
×

Industri Film Indonesia Tumbuh Pesat Tembus 33 Juta Penonton – Naik 41% dibanding Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini

Jakarta | mantiknews.com – Industri film Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat, dengan jumlah penonton yang telah menembus 33 juta orang hingga awal Mei 2025. Angka ini setara dengan 41 persen dari total penonton sepanjang tahun 2024, menandai lonjakan besar dalam antusiasme masyarakat terhadap perfilman nasional.

Data ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Teuku Riefky Harsya dalam konferensi pers Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2025 di Mall Pacific Place, Jakarta, Jumat (9/5).

Example 300x300

“Tahun 2024 jumlah penonton film di Indonesia mencapai 82 juta orang. Sementara di awal bulan Mei 2025, jumlah penonton film di Indonesia telah mencapai 41 persen dari jumlah penonton tahun lalu,” ujar Riefky.

Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap film Indonesia, termasuk berbagai genre yang ditawarkan. Contohnya adalah keberhasilan film animasi “Jumbo” karya Angga Sasongko, yang berhasil menarik 9 juta penonton dalam 40 hari penayangan di bioskop.“

Ini menunjukkan adanya eskalasi permintaan pasar yang semakin kuat terhadap keberagaman genre film, pendekatan naratif yang inovatif, dan pengalaman sinematik karya anak bangsa,” tambahnya.

Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2025 yang berlangsung di 10 kota besar di Indonesia juga menjadi bagian dari upaya mendukung pertumbuhan industri ini. Digelar mulai 16 Mei hingga 14 Juni 2025, festival ini menayangkan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia secara gratis di bioskop-bioskop lokal. Film yang diputar meliputi A Royal in Paradise, Late Night with The Devil, The Dry, Mencuri Raden Saleh, serta Heartbreak Motel, lengkap dengan lima film pendek Indonesia yang sarat makna, sebagai bentuk kolaborasi lintas budaya dan dukungan terhadap kreativitas perfilman nasional. Dilansir dari Tribunnews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *