Connect with us

BERITA

BPKN Tegaskan Aqua Benar Bersumber dari Pegunungan, Bukan Sumur Bor

Published

on

Example 300x300

Jakarta | MantikNews.com — Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Muhammad Mufti Mubarok, memastikan bahwa sumber air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua benar berasal dari kawasan pegunungan, bukan dari sumur bor sebagaimana isu yang sempat beredar luas di masyarakat.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (4/11/2025), Mufti menegaskan bahwa hasil peninjauan langsung ke salah satu sumber air dan fasilitas produksi Aqua membuktikan bahwa proses pengambilan air dilakukan sesuai standar dan bersumber dari aliran bawah tanah alami di kawasan pegunungan.

“Hari ini kami saksikan sendiri bahwa Aqua memang air gunung. Prosesnya memang melalui pengeboran, tetapi sumber airnya tetap dari pegunungan,” ujar Mufti usai kunjungan lapangan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa proses pengeboran dilakukan semata-mata sebagai metode teknis untuk mengakses sumber air alami, bukan berarti air yang digunakan bersumber dari sumur buatan atau air tanah biasa. Air diambil dari lapisan dalam wilayah pegunungan yang telah dikonservasikan dengan baik serta dikelola secara berkelanjutan.

Kunjungan BPKN ini sekaligus mementahkan informasi menyesatkan yang sempat viral di media sosial dan sejumlah platform digital, yang menyebut bahwa bahan baku air produksi Aqua berasal dari sumur bor biasa.

Video yang beredar sejak akhir Oktober 2025 itu memperlihatkan seseorang mengklaim bahwa proses pengambilan air Aqua dilakukan di lokasi dataran rendah menggunakan alat bor air biasa. Narasi tersebut memicu kebingungan publik dan menimbulkan spekulasi soal keaslian sumber air Aqua.

“Fakta di lapangan justru menunjukkan bahwa sumber air Aqua memang berasal dari kawasan pegunungan dan dikelola dengan prinsip konservasi lingkungan. Jadi, narasi yang beredar itu tidak benar,” tegas Mufti.

Selain meninjau lokasi sumber air, BPKN juga mengapresiasi standar kualitas tinggi yang diterapkan Aqua dalam seluruh proses produksinya. Mufti menyebut bahwa Aqua menerapkan lebih dari 400 parameter uji kualitas air, meski standar nasional tidak mewajibkan sebanyak itu.

“Sebenarnya tidak perlu sebanyak itu, tapi Aqua menjalankannya secara konsisten. Ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap kualitas dan keamanan produk,” ungkapnya.

Menurut Mufti, penerapan standar kualitas yang ketat ini menunjukkan bahwa Aqua menjaga kepercayaan konsumen dengan serius, dan dapat menjadi contoh bagi produsen air kemasan lainnya.

Ia juga memahami mengapa isu ini dengan cepat menjadi viral di masyarakat. Menurutnya, hal itu terjadi karena kekuatan citra merek Aqua yang telah menjadi ikon produk AMDK di Indonesia.

“Sekarang kita minum produk air kemasan apapun tetap dibilang minum Aqua. Itu menunjukkan betapa kuatnya brand image Aqua di masyarakat,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, BPKN berencana melakukan pemeriksaan komparatif terhadap produsen AMDK lain yang juga mengklaim menggunakan air dari pegunungan. Tujuannya, memastikan seluruh klaim tersebut benar dan sesuai dengan standar mutu yang berlaku.

“Kami sudah bersurat dan akan melakukan sampling terhadap produk-produk lain. Kalau mereka ingin mengklaim air gunung, ya harus memenuhi standar yang sama seperti Aqua,” kata Mufti.

Langkah ini dilakukan BPKN untuk menjamin hak konsumen atas informasi yang akurat dan kualitas produk yang aman.

“Kami ingin memastikan tidak ada produsen yang menyesatkan publik. Perlindungan terhadap konsumen dan kredibilitas industri AMDK nasional harus dijaga bersama,” pungkasnya.

Example 300x300
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *