Mantiknews.com – Desa Wisata Hariara Pohan di Samosir, Danau Toba, menunjukkan komitmen luar biasa dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Sejak Agustus 2024, desa ini telah mengimplementasikan pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle), sebuah langkah yang diapresiasi langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa.
Wamenpar Ni Luh Puspa, usai meninjau desa tersebut pada Minggu (4/5), menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang efektif adalah kunci utama dalam menciptakan destinasi wisata yang nyaman dan lestari. “Pengelolaan sampah yang terorganisir akan membawa pengaruh baik bagi keberlanjutan dan citra pariwisata Indonesia secara global,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ni Luh Puspa menyoroti potensi Danau Toba sebagai destinasi nasional dan global untuk menjadi contoh bagi desa-desa wisata lainnya. “Karena tidak hanya menjaga keberlanjutan lingkungan, namun juga bermanfaat bagi masyarakat khususnya sektor pariwisata dan pertanian,” katanya. Data ini memperjelas betapa krusialnya pengelolaan sampah untuk memastikan sektor pariwisata terus tumbuh dan memberdayakan masyarakat.
Muhammad Yusuf Sihotang, salah satu pengelola Desa Wisata Hariara Pohan sekaligus Ketua TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar mulai tumbuh sejak desa ini mengikuti program Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2023 yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Inisiatif ini membuktikan bahwa program pemerintah dapat menjadi katalisator perubahan positif di tingkat desa. Dilansir dari Kemenpar
