Jakarta | mantiknews.com – Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengungkapkan bahwa kesuksesan TikTok telah menjadi ancaman nyata bagi bisnis mereka. Dalam keterangannya, ia menyebut aplikasi video pendek tersebut sebagai “prioritas utama” dan “ancaman kompetitif yang sangat mendesak” sejak munculnya pada tahun 2018.
Laporan dari Tech Crunch menyebutkan, pernyataan tersebut disampaikan dalam sidang Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) yang sedang berlangsung mengenai perusahaan media sosial besar ini. Jika FTC menang dalam kasus ini, Meta berisiko dipaksa untuk memisahkan layanan populer seperti Instagram atau WhatsApp menjadi entitas terpisah.
Zuckerberg menyadari dampak langsung kehadiran TikTok terhadap pertumbuhan Meta. Ia mencatat bahwa laju perkembangan perusahaannya melambat secara signifikan sejak TikTok mulai menarik perhatian pengguna. Hal ini mendorong Meta untuk menjadikan TikTok fokus utama dalam strategi kompetitif mereka selama beberapa tahun terakhir. Sebagai respons terhadap perubahan ini, Meta—yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook—menghentikan laporan jumlah pengguna Facebook secara terpisah dalam laporan kuartal mereka. Sebagai gantinya, mereka menggunakan metrik “family of apps” yang mencakup Instagram dan WhatsApp, langkah yang diduga bertujuan untuk mengaburkan penurunan pertumbuhan aplikasi utamanya.
Zuckerberg juga mencatat bahwa media sosial saat ini tidak lagi bergantung pada hubungan antar teman dan keluarga untuk tumbuh. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa aplikasi saat ini berfungsi lebih sebagai mesin penemuan konten, memberikan kesempatan bagi pengguna untuk membagikan konten ke aplikasi pesan lainnya.
Meski begitu, Meta tetap berusaha kembali ke akar dengan menekankan pentingnya koneksi sosial. Perusahaan ini baru-baru ini meluncurkan fitur-fitur baru yang mempermudah interaksi antar teman, termasuk pembaruan pada tab Friends agar pengguna dapat dengan mudah melihat permintaan pertemanan dan aktivitas teman-teman mereka. Dilansir dari Antara