Jakarta | mantiknews.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengumumkan bahwa potensi zakat fitrah di seluruh Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 604.813.992 ton beras, yang setara dengan nilai sekitar Rp8 triliun. Estimasi ini didapat berdasarkan harga rata-rata beras medium yang berlaku di setiap provinsi, yaitu Rp14.337 per kilogram.
Potensi zakat fitrah ini dihitung berdasarkan total populasi Muslim yang mencapai 244,41 juta jiwa, di mana 91,43 persen di antaranya diperkirakan berada di luar garis kemiskinan, sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024.
Dengan melakukan perhitungan sederhana, jika jumlah penduduk Muslim yang membayar zakat fitrah adalah 1,34 persen, maka jumlah beras yang bisa terkumpul akan sangat signifikan.
Pernyataan ini disampaikan dalam Konferensi Pers Zakat Fitrah BAZNAS 2025 yang diadakan di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, pada Jumat, 21 Maret 2025. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, dan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, turut hadir dalam acara tersebut.
Zainulbahar menggarisbawahi bahwa potensi zakat fitrah di Indonesia sangat besar, asalkan seluruh umat Islam menunaikan kewajiban zakatnya. “Jika dikelola dengan baik, zakat fitrah dapat berfungsi tidak hanya syarat ibadah, tetapi juga sebagai instrumen strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Mengacu pada tren pertumbuhan pengumpulan zakat fitrah dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata peningkatan mencapai 21,28 persen. Dengan demikian, proyeksi untuk pengumpulan zakat fitrah di tahun 2025 diperkirakan akan tembus Rp8 triliun, dengan wilayah yang berkontribusi terbesar dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten.
BAZNAS berkomitmen untuk memaksimalkan potensi ini demi meningkatkan kesejahteraan umat dan mengurangi angka kemiskinan di tanah air. Dilansir dari baznas.go.id
