Pada hari Jumat (18/4), Modi membagikan unggahan di X yang merinci percakapan teleponnya dengan miliarder teknologi tersebut, sekaligus menyebut bahwa mereka meninjau kembali topik-topik dari pertemuan mereka di Washington awal tahun ini.
Percakapan Modi dengan Musk terjadi di saat India berupaya untuk mengamankan perjanjian perdagangan bilateral dengan AS sebagai langkah untuk mengurangi dampak dari potensi tarif yang mungkin diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Hal ini juga berlangsung beberapa hari sebelum Wakil Presiden AS, JD Vance, melakukan perjalanan selama empat hari ke India.
“Kami membahas potensi besar untuk kolaborasi di bidang teknologi dan inovasi,” tulis Modi dalam unggahannya di X.
Ia menambahkan bahwa India tetap “berkomitmen untuk memajukan kemitraan kami dengan AS” di bidang-bidang tersebut.
Musk, yang dianggap dekat dengan Trump dan juga memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), sedang berupaya untuk memasuki pasar India dengan rencana bisnisnya.
Pada bulan Maret, Starlink menandatangani kesepakatan dengan dua perusahaan telekomunikasi terbesar di India untuk menyediakan internet satelit dan sedang menunggu persetujuan pemerintah untuk memulai layanan tersebut.
Selain itu, Musk juga mengajukan gugatan terhadap India, sementara Tesla dan Starlink merencanakan untuk masuk ke pasar negara tersebut.
Tesla kabarnya juga akan segera meluncurkan operasinya dan telah mulai merekrut untuk beberapa posisi di Delhi dan Mumbai, serta sedang mencari lokasi showroom di kedua kota tersebut.
Sementara itu, Vance dijadwalkan untuk bertemu Modi pada (21/4), hari pertama kunjungannya, untuk mendiskusikan hubungan ekonomi, perdagangan, dan geopolitik.
Ia akan didampingi oleh anak-anaknya dan istri, Usha Vance, yang bermigrasi ke AS dari negara bagian Andhra Pradesh, India selatan.Kunjungan ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan perang dagang antara AS- China.
Trump juga memberlakukan tarif sebesar 27% terhadap India sebelum mengumumkan penangguhan selama 90 hari. Sejak (2/4), Delhi dan Washington telah menuju penyelesaian negosiasi perdagangan. Dilansir dari BBC
